ARINI DWI FIKRI HANIM
H241410001
Departemen
Manajemen (www.manajemen.fem.ipb.ac.id)
Fakultas
Ekonomi dan Manajemen (www.fem.ipb.ac.id)
Institut
Pertanian Bogor (www.ipb.ac.id)
Kuliah
Perilaku Konsumen IKK233 (Consumer Behavior Class)
Department of Family and Consumer Sciences,
(www.ikk.fema.ipb.ac.id)
College of Human Ecology (www.fema.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University (www.ipb.ac.id)
Prof Dr Ir UJANG SUMARWAN,MSc
Dr.
Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA
Dr. Ir.
Megawati simanjuntak, MS
Ir.
Retnaningsih, MS
Ir.
Md djamaluddin, MSc
Ujang
Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Perkenalkan
nama saya Arini Dwi Fikri Hanim dari Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen angkatan 51,
Pada hari
Jumat, 18 September 2015 di RK. Gedung Kuliah A. saya mengikuti kuliah Perilaku
Konsumen dengan pembahasan Motivasi dan Kebutuhan yang disampaikan langsung
oleh dosen yang ahli dalam perilaku konsumen yaitu Prof Dr Ir Ujang
Sumarwan MSc. Yang merupakan dosen departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. Berikut adalah
hal-hal yang dibahas dalam kuliah kami:
Catatan Kuliah Pertama
Saya Arini Dwi Fikri Hanim mahasiswi Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pada hari Jumat, 18 September 2015
saya mengikuti kuliah pertama Perilaku Konsumen yang saya ambil sebagai
Minor pada semester tiga ini.
Pertemuan pertama ini, seharusnya merupakan pertemuan ke tiga. Tetapi saya
baru mangambil mata kuliah di KRS B, maka ini adalah kuliah pertama saya. Di
kuliah pertama ini, saya langsung diberi beberapa pertanyaan unutk diskusi.
Menurut saya, diskusi ini sangat efektif karena dengan diskusi ini saya menjadi
faham meskipun saya belum mengikuti kuliah-kuliah sebelumnya. saya merasa ilmu
yang dibahas juga sangat menarik karena dengan mempelajari mata kuliah ini saya
mulai mempunyai bayangan tentang permintaan atau keinginan konsumen sebagai
konsumer.
Pada pertemuan pertama Dosen yang mengajar adalah Prof Dr Ir Ujang
Sumarwan MSc. Beliau adalah salah satu dosen yang
mengajar perilaku konsumen. Beliau mengajar dengan penjalasan menarik dan lucu.
Hal ini membuat saya berkonsentrasi dan faham dalam kuliah.
BAB 2. MOTIVASI DAN KEBUTUHAN
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Motivasi adalah kebutuhan yang dirasakan
tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan
tersebut. Motivasi terbentuk disebabkan adanya stimulus atau rangsang yang
menyebabkan pengenalan kebutuhan (need recognition).
Kebutuhan
sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension)
antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.
Kebutuhan dirasakan konsumen (felt need) bisa dimunculkan oleh faktor
fisiologis dan bisa juga dimunculkan oleh faktor luar.
Tujuan
dibedakan menjadi:
1. Tujuan
Generik, yaitu kategori umum dari
tujuan yang dipandang sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan
2. Tujuan
Produk Khusus , yaitu produk atau jasa dengan merek tertentu yang dipilih oleh konsumen sebagai
tujuannya
Teori
Motivasi McClleland menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi
seorang individu untuk berperilaku, yaitu
1.
kebutuhan untuk sukses (needs for achievement), Kebutuhan sukses adalah keinginan manusia untuk
mencapai prestasi,reputasi,dan karir yang baik.
2. kebutuhan untuk afiliasi (needs for affiliation). Kebutuhan Afiliasi adalah keinginan manusia untuk membina hubungan dengan
sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang
sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya.
3. kebutuhan kekuasaan (needs for power). Kebutuhan Kekuasaan adalah keinginan seseorang
untuk bisa mengontrol lingkungan nya, termasuk mempengaruhi orang-orang
sekelilingnya.
Berdasarkan teori kebutuhan Maslow terdapat lima
teori kebutuhan yaitu
1. aktualisasi
diri, Kebutuhan aktualisasi diri yaitu keinginan dari seorang individu untuk
menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang dimilikinya.
2. kebutuhan
ego, Kebutuhan ego yaitu kebutuhan untuk berprestasi sehingga mencapai
derajat yang lebih tinggi dari yang lainnya.
3. kebutuhan
sosial, Rasa memiliki dan dimiliki serta diterima oleh orang-orang
sekelilingnya.
4. kebutuhan
rasa aman, Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan pelindung bagi fisik manusia.
5.
kebutuhan
fisiologis, kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan tubuh untuk mempertahankan hidup.
Ada dua aplikasi penting dari teori motivasi yaitu
1. Segmentasi: Para pemasar bisa menggunakan teori motivasi Maslow
atau hierarki kebutuhan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Produk
atau jasa yang dipasarkan bisa diarahkan untuk target pasar berdasarkan tingkat
kebutuhan konsumen. Ini bisa dilakukan dengan membuat iklan yang berisi pesan
mengenai kebutuhan konsumen yang bisa dipenuhi oleh produk atau jasa yang akan
dipasarkan.
2. Positioning: Positioning adalah citra produk atau jasa yang ingin
dilihat oleh konsumen. Kunci dari positioning adalah persepsi konsumen terhadap
produk atau jasa.
BAB 1. KONSUMEN DAN PERILAKU KONSUMEN
Beberapa
Definisi Perilaku Konsumen dikemukakan oleh penulis.
a. Proses
pengambilan keputusan dan aktivitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh,
menggunakan dan menghabiska barang atau jasa. (Loudon dan Della-Bitta, 1993)
b. Perilaku
yang ditunjukan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan menggunakan
barang-barang ekonomi dan jasa. (Winardi, 1991)
c. Perilaku
yang dikaitkan dengan “preferences” dan “possibilities”. (Deaton
dan Muellbauer, 1986)
d. Perilaku
konsumen merupakan pegkajian dari perilaku manusia sehari-hari (Mullen dan Johnson, 1990)
e. Interaksi
dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita,
dimana manusia melakukan pertukaran dalam hidup kita (Peter dan Olson, 2010)
f. Studi
tentang unit pembelian (buying unit) dan proses-proses pertukaran yang
terjadi dalammendapatkan, mengkonsumsi, menyimpan barang, jasa, pengalaman, dan
ide (Mowen dan Minor, 1998)
Perspektif Riset Perilaku Konsumen terdiri atas tiga perspektif yang sangat
mempengaruhi cara berpikir dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen. Berikut adalah tiga prespektif perilaku konsumen :
a. Perspektif Pengambilan Keputusan : Konsumen melakukan serangkaian
aktifitas dalam membuat keputusan pembelian. Perspektif ini mengasumsikan bahwa
konsumen memiliki masalah dan melakukan proses pengambilan keputusan rasional
untuk memesahkan masalah tersebut.
b. Perspektif Eksperensial (Pengalaman): Perspektif ini mengemukakan bahwa
konsumen sering kali mengambil keputusan membeli suatu produk tidak selalu
berdasarkan proses keputusan rasional untuk memecahkan masalah yang mereka
hadapi. Konsumen sering kali membeli suatu produk karena alasan untuk
kegembiraan, fantasi, ataupun emosi yang diinginkan.
c. Perspektif Pengaruh Behavioral : Perspektif ini menyatakan bahwa
seorang konsumen membeli suatu produk sering kali bukan karena alasan rasional
atau emosional yang berasal dari dalam dirinya. Perilaku konsumen dalam
perspektif ini dipengaruhi oleh faktor luar seperti program pemasaran yang
dilakukan oleh produsen, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, faktor ekonomi
dan undang-undang serta pengaruh lingkungan yang kuat membuat konsumen melakukan
pembelian.
Mengapa Kita Mempelajari
Perilaku Konsumen
1. Perilaku konsumen menarik dan dinamis
menggambarkan perkembangan disekeliling konsumen.
2. Perusahaan dapat mengetahui keinginan
konsumen.
3. Memberikan kesempatan bagi para pelaku
bisnis untuk mengembangkan bisnis ke berbagai negara.
4. Pemahaman yang baik mengenai perilaku
konsumen.
Manfaat Mempelajari Perilaku Kosumen
1. Membantu para pimpinan perusahaan.
2. Memeberikan pengetahuan dan teori-teori konsumen kepada para peneliti.
3. Membantu anggota DPR merancang perlindungan kepentingan konsumen.
4. Membantu konsumen agar dapat membuat keputusan dengan bijak.
5. Meningkatkan pemahaman berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku manusia sebagai konsumen.
6. Analisis konsumen menjadi landasan manajemen pemasaran.
7. Perilaku konsumen memegang peran yang penting dalam pengembangan kebijakan publik.
Siapa yang Harus Mempelajari Perilaku Konsumen?
1. Pemasar
2. Pegiat Pendidikan dan Perlindungan Konsumen
3. Pemerintah dan Anggota Legislatif
Proses Keputusan Konsumen
1. Proses Keputusan Konsumen: Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi, dan Evaluasi Alternatif.
2. Proses Keputusan Konsumen: Pembelian, Konsumsi, dan Kepuasan.
3. Tanggung Jawab Sosial terhadap Konsumen
4. Iklan yang Menyesatkan dan Mengelabui Konsumen
Pemasaran dan Perilaku Konsumen
2. Memeberikan pengetahuan dan teori-teori konsumen kepada para peneliti.
3. Membantu anggota DPR merancang perlindungan kepentingan konsumen.
4. Membantu konsumen agar dapat membuat keputusan dengan bijak.
5. Meningkatkan pemahaman berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku manusia sebagai konsumen.
6. Analisis konsumen menjadi landasan manajemen pemasaran.
7. Perilaku konsumen memegang peran yang penting dalam pengembangan kebijakan publik.
Siapa yang Harus Mempelajari Perilaku Konsumen?
1. Pemasar
2. Pegiat Pendidikan dan Perlindungan Konsumen
3. Pemerintah dan Anggota Legislatif
Proses Keputusan Konsumen
1. Proses Keputusan Konsumen: Pengenalan Kebutuhan, Pencarian Informasi, dan Evaluasi Alternatif.
2. Proses Keputusan Konsumen: Pembelian, Konsumsi, dan Kepuasan.
3. Tanggung Jawab Sosial terhadap Konsumen
4. Iklan yang Menyesatkan dan Mengelabui Konsumen
Pemasaran dan Perilaku Konsumen
Pemasaran
adalah suatu proses bagaiman mengidentifikasi kebutuhan konsumen kemudian
barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen tersebut dan meyakinkan konsumen
bahwa mereka membutuhkan barang atau jasa tersebut. Konsep Pemasaran adalah suatu konsep bisnis
yang menekankan bahwa strategi pemasaran yang berhasil adalah strategi yang
dibangun berdasarkan kepada pemahaman yang lebih baik dari perilaku konsumen.
Pemahaman yang baik kepada perilaku konsumen akan membantu para manajer
pemasaran untuk melakukan hal-hal berikut.
1. Analisis Lingkungan
- Riset Pasar
- Segmentasi
- Positioning atau Differensiasi
- Bauran pemasaran atau marketing mix
PERTANYAAN
DAN JAWABAN DISKUSI
1. Wafi Muhamad Rifat
Pertanyaan : Apakah produsen akan selalu
mengikuti keinginan konsumen?
Jawaban : Tidak, karena produsen
mempunyai beberapa kriteria yang menentukan suatu produk layak jual atau tidak
2. Muhammad Adriansyah
Pertanyaan : Mengapa perusahaan harus
menentukan segmentasi dan positioning mereka untuk mempertahankan kelangsungan
perusahaannya?
Jawaban : Karena, hal ini agar perusahaan
tersebut tepat memilih konsumennya, analoginya seseorang ketika memancing harus
tau yang mana kolam yang banyak ikannya. Sedangkan positioning dibuat agar
konsumen dapat dengan mudah mengingat produk tersebut.
3. Imam Faizal Achmad
Pertanyaan : Bagaimana seseorang menilai
bahwa dia telah berada pada bagian “aktualisasi diri”?
Jawaban : Ketika oranglain telah mengenal
keberadaan kita, tanpa kita harus menunjukan apa yang kita mampu perbuat
4. Mar’atin Sholihah
Pertanyaan : Apa teori motivasi Schiffman
dan Kanuk?
Jawaban :
5. Rifah Rodhiyah
Pertanyaan
: Sebutkan tingkatan teori motivasi maslow dan jelaskan?
Jawaban
: Fisiologi, Rasa Aman, Sosial, Ego dan Aktualisasi Diri
6. Ida Purnasih
Pertanyaan
: Bagaimana cara suatu produk / antitas perusahaan menetapkan dan mengetahui
positioningnya?
Jawaban
: Dengan menghitung biaya produksi produk terlebih dahulu, lalu merumuskan
‘kesan” yang akan diberikan produk terhadap konsumen
7. Ixananda Arcedia
Pertanyaan
: Mengapa pada teori maslow, kebutuhan rasa aman dipenuhi terlebih dahulu
sebelum kebutuhan sosial? Padahal di kebutuhan sosial seseorang akan mendapat
rasa sayang, peduli dari oranglain dan hal tersebut tentunya memberikan rasa
aman pada orang tersebut
Jawaban
: Karena sebelum seseorang melakukan proses sosialisasi dengan oranglain,
seseorang tersebut sebaiknya mengenal dirinya sendiri dengan baiak dan
mengetahui batasan-batasan emosional supaya kesalahpahaman antar orang yang
diajak bersosialisasi.
8. Prastika Dinatasha
Pertanyaan
: Apakah motivasi dalam perilaku konsumen dapat mempengaruhi keputusan dalam
pembelian produk?
Jawaban
: iya, karena setiap konsumen mempunyai pandangan tersendiri terhadap keputusan
pembelian mereka
Sekian
ringkasan dan hasil diskusi yang dapat saya tulis. Semoga bermanfaat.
Amiin,,,:)
Wassalamualaikum
Wr. Wb.