Mata Kuliah : Sosiologi
Umum(KMP130) Hari, Tanggal : Rabu,
3 September 2014
Pratikum ke : 1 Ruangan : Teaching
Lab. Lantai 1
Kelompok : 5 Asisten : Esti
Khoerunnisa
(H34110064)
IMBAS
PENGANIAYAAN BABYSITTER, PERTAMINA TUTUP PENITIPAN ANAK
Oleh : Agung Maryana
Sumber : http://www.jawapos.com/baca/artikel/6707/Imbas-Penganiayaan-Babysitter-Pertamina-Tutup-Penitipan-Anak
(Arini Dwi
Fikri Hanim H24140001)
Ikhtisar
PT Pertamina menutup sebuah tempat penitipan bayi yang
berada dibawah naungannya karena dugaan penganiayaan terhadap bayi yang bernama
RAN. Dugaan ini disampaikan ibu korban yang menemukan lebam di pipi anaknya
secara tidak sengaja. Melalui salinan video rekaman closed circuit
television (CCTV), Lisa akhirnya dapat melihat kekerasan yang
dilakukan terhadap anaknya. Ibu korban segera melaporkan kejadian penganiayaan tersebut
ke polisi. Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro
Jakarta Pusat memeriksa tiga babysitter, Lisa,
nenek korban, petugas sekuriti baby daycare, dan seorang pengasuh. Penyidik
juga memanggil perwakilan Highreach dan Pertamina. Dari rekaman CCTV di ruang
bermain, penyidik menemukan beberapa adegan yang tidak sewajarnya dilakukan
seorang babysitter bernama Dhini Septiyani.
Karena kejadian ini, pertamina meminta maaf terhadap
keluarga korban dan memutuskan untuk mengevaluasi kerjasama tersebut. Selama
proses tersebut, Baby Daycare Highreach ditutup. Pertamina juga mendukung
apabila keluarga korban meneruskan kasus tersebut secara hukum.
Analisis
1. Mengapa artikel
tersebut termasuk ke dalam realita sosial?
Artikel ‘Imbas
Penganiayaan Babysitter, Pertamina Tutup Penitipan Anak’ adalah realita sosial karena kejadian dan tindakan
tersebut nyata terjadi di masyarakat.
Peristiwa tersebut dianggap
social karena saling mempengaruhi. Seperti tindakan babysitter yang menganiaya
bayi sehingga orang tua bayi melaporkannya kepada polisi. Tidak hanya itu,
karena tindakan penganiayaan tersebut kerjasama antara PT Pertamina dan Baby
Daycare Highreach dipertimbangkan kembali yang berujung tempat penitipan
tersebut ditutup.
2. Tabel Analisis
No
|
Analisis
|
Teori
|
Keterangan
|
1
|
Aktor
yang terlibat : babysitter
|
Menurut
Charon, 1980: manusia adalah aktor sosial, yang secara konstan berlakon bagi
sesamanya; dengan cara itu individu berkomunikasi, mempengaruhi dan memberi
kesan pada individu lain
|
Babysitter
melakukan tindakan penganiayaan terhadap bayi sehingga menyebabkan lebam
|
Aktor
yang terlibat :
Ibu
korban
|
Menurut
Calhoun et al., 1994 : kekuasaan,
kemampuan suatu aktor sosial mengerahkan pihak lain untuk melaksanakan
keinginannya, atau menjamin perolehan manfaat dari tindakan pihak lain
|
Ibu
korban melaporkan tindak penganiayaaan kepada Polres Metro Jakarta Pusat
dengan tujuan agar pelaku penganiayaan dihukum
|
|
2
|
Tindakan
sosial : Penyelidikan yang dilakukan polisi
|
Menurut
Mark Weber, tindakan rasional instrumental merupakan tindakan yang didasarkan
pada motif-motif afisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan
|
Polisi
telah memeriksa babysitter, Lisa, nenek korban, petugas sekuriti baby
daycare, dan seorang pengasuh. Hal itu bertujuan untuk menemukan pelaku
penganiayaan.
|
Tindakan
sosial : Ibu korban melaporkan penganiayaan anaknya kepada polisi
|
Menurut
Mark Weber, tindakan afektif didasarkan pada motif-motif pelampiasan emosi
atau perasaan
|
Ibu
korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat setelah
menemukan penganiayaan terhadap anaknya
|
|
3
|
Interaksi
: Babysitter terhadap bayi
|
Individu
terhadap individu
|
Babysitter
menganiaya bayi
|
Interaksi : PT Pertamina
terhadap Baby
Daycare Highreach
|
Kelompok terhadap kelompok
|
PT Pertamina menutup Baby Daycare Highreach yang berada
dalam naungannya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar