Sabtu, 03 Januari 2015

LAPORAN HASIL OBSERVASI LAPANG Determinisme Lingkungan di Teaching Farm hortikultura






LAPORAN HASIL OBSERVASI LAPANG
Determinisme Lingkungan di Teaching Farm hortikultura

Anggota Kelompok V
Arini Dwi Fikri Hanim
H24140001
Suci Fadhilah Rahmi
H24140056
Sari Intan Puspita
H24140058
Nur Wasilah
H24140077
Mustika Mayang Prameswari
H34140009
Suci Yuliati
H44140050

Mata Kuliah : Sosiologi Umum


TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014





Determinisme Lingkungan di Teaching Farm hortikultura

Teaching Farm hortikultura merupakan perkebunan hasil kerjasama antara fakultas pertanian IPB dengan PT East West Seed Indonesia yang terletak jalan lengkeng perumahan dosen kampus IPB Dramaga. Mayoritas penduduk disekitar lokasi ini adalah kalangan dosen IPB. Lokasi ini berada kurang lebih 30 menit dari gedung rektorat IPB.  Tidak jauh dari perkebunan ini terdapat Pusat penangkaran rusa dibawah naungan Institut Pertanian Bogor. Jalan untuk memasuki lokasi ini masih dipenuhi tumbuhan-tumbuhan sehingga membuat lingkungan asri. Rumahnya pun masih tergolong jarang dengan tanaman pekarangan sebagai hiasannya.
Lingkungan di perkebunan ini masih terhindar dari polusi sehingga udaranya masih sejuk dan asri. Selain itu, letaknya yang jauh dari lalu lintas membuat tempat ini cocok untuk kegiatan tanam menanam. Kebanyakan tumbuhan yang ditanam merupakan sayur-sayuran yang menjadi komoditas masyarakat di sekitar perkebunan seperti terung, cabai , bawang, dan sebagainya.
Menurut Ellen C. Semple (1911), determinisme lingkungan adalah seluruh kebudayaan dan perilaku manusia pada dasarnya dipengaruhi langsung oleh faktor-faktor lingkungan (iklim, topografi, sumber daya alam, dan geografi).
Berdasarkan kegiatan turun lapang yang dilakukan, lingkungan ini termasuk ke dalam teori determinisme lingkungan. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan masyarakat terhadap kawasan teaching farm hortikultura dalam berbagai hal di kehidupan sehari-hari seperti sumber pendapatan, sumber makanan dan sebagainya. Iklim, topografi, sumber daya alam, dan geografi mempengaruhi kehidupan masyarakat disekitar perkebunan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sebagai contoh, tingkat konsumsi cabai pada musim hujam pada daerah ini akan menurun karena pada musim ini sebagian besar cabai dilanda penyakit. Jadi produksi cabai menurun. Selain itu, menurut topografinya, perkebunan ini cocok untuk tanaman sayur-sayuran sehingga tanaman yang ditanam merupakan jenis sayur-sayuran.
Hasil pekebunan kawasan teaching farm hortikultura diperjualbelikan kepada masyarakat di sekitar lokasi perkebunan. Sehingga secara tidak langsung, kebanyakan masyarakat akan menkonsumsi tumbuhan yang ditanam oleh kawasan ini. Selain itu, perkebuanan ini juga menerima kerjasama apabila akan melakukan kerjasama dalam hal distribusi hasil perkebunan dengan sistem bagi hasil.
Tempat ini sering digunakan untuk kegiatan penelitian oleh mahasiswa IPB khususnya fakustas pertanian karena letaknya di sekitar kampus dramaga IPB dalam pembelajaran budidaya holikultural. Study banding juga kerap kali dilakukan oleh universitas lain guna meningkatkan mutu pendidikan. Lokasi ini juga sering digunakan untuk belajar mencangkul, menanam maurun memanen oleh mahasiswa.
Tempat ini juga digunakan untuk wisata edukatif bagi siswa sekolah dasar maupun sekolah menengah yang ingin belajar budidaya tanaman hortikultura. Hal ini membuktikan bahwa secara langsung maupu tudak langsung, masyarakat terpengaruh oleh keadaan lingkungan sehingga melakukan kegiatan sesuai sengan lingkungan mereka.







LAMPIRAN

  









    

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar