Senin, 17 Juli 2017

CARA MENGATASI RESIKO INVESTASI SAHAM MELALUI PORTOFOLIO



Investasi di pasar modal merupakan investasi yang sangat menjanjikan dan membahayakan. Investasi ini menjanjikan tingkat return yang lebih tinggi untuk resiko yang tinggi. Sebaliknya semakin rendah tingkat return, maka tingkat resiko-nya akan semakin rendah pula.
Saham merupakan produk yang di perjualbelikan di pasar modal. Dalam investasi saham, investor ditawari oleh berbagi keuntungan antara lain capital gain, dividen dan lain sebagainya. Keuntungan yang tinggi tersebut mempunyai resiko yang tinggi pula. Resiko tersebut berhubungan dengan sifat harga saham yang dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran.
Penilaian saham memerlukan berbagai pertimbangan. Salah satu yang dibutuhkan dalam menilai saham adalah data operasional perusahaan seperti laporan keuangan yang telah diaudit, kinerja perusahaan di masa yang akan datang, kondisi ekonomi dan risiko lainnya. Tidak hanya itu, harga saham juga sangat tergantung pada kondisi eksternal yang sulit diprediksi. Untuk itulah sebagai seorang investor yang rasional, membutuhkan strategi dalam mengatasi berbagai resiko yang ada.
Dalam memaksimalkan return dan meminimalkan resiko, investor dapat melakukan diversifikasi. Diversifikasi dapat diwujudkan dengan cara mengkombinasikan berbagai pilihan saham dalam investasinya (membentuk portofolio saham optimal). Melalui portofolio ini investor dapat memaksimalkan keuntungan yang diharapkan dari investasi dengan tingkat risiko tertentu atau berusaha meminimalkan risiko untuk sasaran tingkat keuntungan tertentu.
Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko, yaitu dengan cara mengkombinasi atau dengan menambah investasi (asset/aktiva/sekuritas) yang memiliki korelasi negatif atau positif rendah sehingga variabilitas dari pengembalian atau risiko dapat dikurangi. Konsep diversivikasi memberikan sebuah informasi yang relevan yang bisa digunakan untuk mengukur ketidakpastian resiko investasi dengan menggunakan varian dari return. Hasil pengukuran varian dari tersebut nantinya dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisa saham-saham yang dapat dipilih untuk membentuk rangkaian portofolio yang bisa memberikan return yang optimal. Dalam konsep portofolio, terdapat berbagai model optimasi portofolio seperti, Markowitz dan Single Index Model.
Di tahun 1952, Markowitz mengembangkan suatu bentuk diversifikasi yang efisien. Model ini beranggapan bahwa penambahan jumlah saham dalam satu portofolio secara terus menerus akan memberikan manfaat yang semakin besar, berbeda dengan model Markowitz. Model ini meyakini bahwa penambahan saham secara terus menerus pada satu portofolio, pada suatu titik tertentu akan semakin mengurangi manfaat diversifikasi dan justru akan memperbesar tingkat risiko (Tandelilin 2010).
Model Markowitz menunjukkan bahwa varians dari return portofolio pada saham tidak hanya bergantung pada seberapa besar tingkat risiko aset individual dalam portofolio tetapi lebih kepada hubungan risiko tersebut terhadap sahamnya (Suqaier dan Ziyud 2011). Kelemahan utamanya adalah portfolio ini hanya berguna dalam meminimumkan risiko dan mempertahankan nilai investasi secara nominal dan tidak secara real, yang berarti daya beli dari uang yang diinvestasikan belum tentu sama setelah jangka waktu tertentu. Di sisi lain, kelebihan utamanya adalah portfolio mudah dibentuk agar sesuai dengan karakteristik investasi yang diinginkan dan tujuan yang ingin dicapai.
Model lainnya adalah Single Index Model. Model ini menghubungkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar. Asumsi yang dipakai di dalam single index model adalah sekuritas akan berkolerasi hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai respon yang sama terhadap perubahan pasar. Single index model dapat menyederhanakan model perhitungan Markowitz yang kompleks (Tandelilin, 2010).
Model ini memberikan sebuah alternatif analisis varian yang lebih mudah jika dibandingkan dengan analisis model Markowitz. Melalui SIM, investor dapat menentukan efficient set portofolio dengan kalkulasi yang lebih mudah, karena SIM menyederhanakan jumlah dan jenis input (data), serta prosedur analisis untuk menentukan fortfolio yang optimal. SIM mengasumsikan bahwa korelasi return masing-masing sekuritas terjadi karena adanya respon sekuritas tersebut  terhadap perubahan indeks tertentu (seperti IHSG).
Dengan memahami berbagai model portofolio ini maka investor lebih mudah  dalam memilih dan menentukan langkah yang tepat untuk melakukan investasi saham. Dengan menggunakan berbagai pendekatan tersebut, investor dapat memaksimalkan isi portofolio untuk mencapai keuntungan maksimal dan meminimalkan risiko investasi saham yang dilakukan..

DAFTAR PUSTAKA
Tandelilin E. 2001. Analisis dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta  (ID): BPFE
Suqaier, Faten S, dan Ziyud HAA. 2011. The Effect of Diversification on Achieving Optimal Portfolio. European Journal of Economics Finance, and Administration Sciences. 32.


2 komentar:

  1. Selamat datang di Bolavita Situs taruhan online
    judi sabung ayam
    Daftarkan diri anda dan teman anda bersama BOLAVITA

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    whatup : 08122222995
    BBM: D8C363CA

    BalasHapus
  2. bosen kalah kalah aja..?? silahkan coba registrasi di bolavita ayam bangkok vietnam
    hanya dengan modal 50 ribu sudah bisa jadi jutawan
    buktikan sendiri no Hoax... ^^

    info lbh lanjut:

    WA: +628122222995
    BBM: BOLAVITA(NEW)

    BalasHapus