Investasi di pasar
modal merupakan investasi yang sangat menjanjikan dan membahayakan. Investasi
ini menjanjikan tingkat return yang lebih tinggi untuk resiko yang tinggi.
Sebaliknya semakin rendah tingkat return, maka tingkat resiko-nya akan semakin
rendah pula.
Saham merupakan produk
yang di perjualbelikan di pasar modal. Dalam investasi saham, investor ditawari
oleh berbagi keuntungan antara lain capital gain, dividen dan lain sebagainya.
Keuntungan yang tinggi tersebut mempunyai resiko yang tinggi pula. Resiko
tersebut berhubungan dengan sifat harga saham yang dipengaruhi oleh hukum
permintaan dan penawaran.
Penilaian saham
memerlukan berbagai pertimbangan. Salah satu yang dibutuhkan dalam menilai
saham adalah data operasional perusahaan seperti laporan keuangan yang telah
diaudit, kinerja perusahaan di masa yang akan datang, kondisi ekonomi dan
risiko lainnya. Tidak hanya itu, harga saham juga sangat tergantung pada
kondisi eksternal yang sulit diprediksi. Untuk itulah sebagai seorang investor
yang rasional, membutuhkan strategi dalam mengatasi berbagai resiko yang ada.
Dalam memaksimalkan
return dan meminimalkan resiko, investor dapat melakukan diversifikasi. Diversifikasi
dapat diwujudkan dengan cara mengkombinasikan berbagai pilihan saham dalam
investasinya (membentuk portofolio saham optimal). Melalui portofolio ini
investor dapat memaksimalkan keuntungan yang diharapkan dari investasi dengan tingkat
risiko tertentu atau berusaha meminimalkan risiko untuk sasaran tingkat
keuntungan tertentu.
Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko, yaitu dengan cara
mengkombinasi atau dengan menambah investasi (asset/aktiva/sekuritas) yang
memiliki korelasi negatif atau positif rendah sehingga variabilitas dari
pengembalian atau risiko dapat dikurangi.
Konsep
diversivikasi memberikan sebuah informasi yang relevan yang bisa digunakan
untuk mengukur ketidakpastian resiko investasi dengan menggunakan varian dari
return. Hasil pengukuran varian dari tersebut nantinya dapat digunakan sebagai
dasar untuk menganalisa saham-saham yang dapat dipilih untuk membentuk
rangkaian portofolio yang bisa memberikan return yang optimal. Dalam konsep portofolio,
terdapat berbagai model optimasi portofolio seperti, Markowitz dan Single Index
Model.
Di tahun 1952,
Markowitz mengembangkan suatu bentuk diversifikasi yang efisien. Model ini
beranggapan bahwa penambahan jumlah saham dalam satu portofolio secara terus
menerus akan memberikan manfaat yang semakin besar, berbeda dengan model
Markowitz. Model ini meyakini bahwa penambahan saham secara terus menerus pada
satu portofolio, pada suatu titik tertentu akan semakin mengurangi manfaat
diversifikasi dan justru akan memperbesar tingkat risiko (Tandelilin 2010).
Model Markowitz
menunjukkan bahwa varians dari return portofolio pada saham tidak hanya
bergantung pada seberapa besar tingkat risiko aset individual dalam portofolio
tetapi lebih kepada hubungan risiko tersebut terhadap sahamnya (Suqaier dan
Ziyud 2011). Kelemahan utamanya adalah portfolio ini hanya berguna dalam
meminimumkan risiko dan mempertahankan nilai investasi secara nominal dan tidak
secara real, yang berarti daya beli dari uang yang diinvestasikan belum tentu
sama setelah jangka waktu tertentu. Di sisi lain, kelebihan utamanya adalah
portfolio mudah dibentuk agar sesuai dengan karakteristik investasi yang
diinginkan dan tujuan yang ingin dicapai.
Model lainnya adalah Single
Index Model. Model ini menghubungkan perhitungan return setiap aset pada return
indeks pasar. Asumsi yang dipakai di dalam single index model adalah sekuritas
akan berkolerasi hanya jika sekuritas-sekuritas tersebut mempunyai respon yang
sama terhadap perubahan pasar. Single index model dapat menyederhanakan model
perhitungan Markowitz yang kompleks (Tandelilin, 2010).
Model ini memberikan
sebuah alternatif analisis varian yang lebih mudah jika dibandingkan dengan
analisis model Markowitz. Melalui SIM, investor dapat menentukan efficient set portofolio dengan
kalkulasi yang lebih mudah, karena SIM menyederhanakan jumlah dan jenis input
(data), serta prosedur analisis untuk menentukan fortfolio yang optimal. SIM
mengasumsikan bahwa korelasi return masing-masing sekuritas terjadi karena
adanya respon sekuritas tersebut terhadap perubahan indeks tertentu
(seperti IHSG).
Dengan memahami
berbagai model portofolio ini maka investor lebih mudah dalam memilih dan
menentukan langkah yang tepat untuk melakukan investasi saham. Dengan
menggunakan berbagai pendekatan tersebut, investor dapat memaksimalkan isi
portofolio untuk mencapai keuntungan maksimal dan meminimalkan risiko investasi
saham yang dilakukan..
DAFTAR PUSTAKA
Tandelilin E. 2001. Analisis dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta (ID): BPFE
Suqaier, Faten S, dan Ziyud HAA. 2011. The Effect of
Diversification on Achieving Optimal Portfolio. European Journal of Economics Finance, and Administration Sciences.
32.
Selamat datang di Bolavita Situs taruhan online
BalasHapusjudi sabung ayam
Daftarkan diri anda dan teman anda bersama BOLAVITA
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
whatup : 08122222995
BBM: D8C363CA
bosen kalah kalah aja..?? silahkan coba registrasi di bolavita ayam bangkok vietnam
BalasHapushanya dengan modal 50 ribu sudah bisa jadi jutawan
buktikan sendiri no Hoax... ^^
info lbh lanjut:
WA: +628122222995
BBM: BOLAVITA(NEW)