Rabu, 12 November 2014

Sosum Pratikum ke-1


Mata Kuliah :  Sosiologi Umum(KMP130)  Hari, Tanggal  :   Rabu, 3 September 2014
Pratikum ke  :  1                                           Ruangan        :  Teaching Lab. Lantai 1
Kelompok     :  5                                           Asisten          :  Esti Khoerunnisa
                                                                                            (H34110064)
IMBAS PENGANIAYAAN BABYSITTER, PERTAMINA TUTUP PENITIPAN ANAK
Oleh : Agung Maryana
Sumber : http://www.jawapos.com/baca/artikel/6707/Imbas-Penganiayaan-Babysitter-Pertamina-Tutup-Penitipan-Anak
(Arini Dwi Fikri Hanim H24140001)

Ikhtisar
PT Pertamina menutup sebuah tempat penitipan bayi yang berada dibawah naungannya karena dugaan penganiayaan terhadap bayi yang bernama RAN. Dugaan ini disampaikan ibu korban yang menemukan lebam di pipi anaknya secara tidak sengaja. Melalui salinan video rekaman closed circuit television (CCTV), Lisa akhirnya dapat melihat kekerasan yang dilakukan terhadap anaknya. Ibu korban segera melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke polisi. Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Pusat memeriksa tiga babysitter, Lisa, nenek korban, petugas sekuriti baby daycare, dan seorang pengasuh. Penyidik juga memanggil perwakilan Highreach dan Pertamina. Dari rekaman CCTV di ruang bermain, penyidik menemukan beberapa adegan yang tidak sewajarnya dilakukan seorang babysitter bernama Dhini Septiyani.
Karena kejadian ini, pertamina meminta maaf terhadap keluarga korban dan memutuskan untuk mengevaluasi kerjasama tersebut. Selama proses tersebut, Baby Daycare Highreach ditutup. Pertamina juga mendukung apabila keluarga korban meneruskan kasus tersebut secara hukum.

Analisis
1.    Mengapa artikel tersebut termasuk ke dalam realita sosial?
Artikel ‘Imbas Penganiayaan Babysitter, Pertamina Tutup Penitipan Anak’ adalah  realita sosial karena kejadian dan tindakan tersebut nyata terjadi di masyarakat.
Peristiwa tersebut dianggap social karena saling mempengaruhi. Seperti tindakan babysitter yang menganiaya bayi sehingga orang tua bayi melaporkannya kepada polisi. Tidak hanya itu, karena tindakan penganiayaan tersebut kerjasama antara PT Pertamina dan Baby Daycare Highreach dipertimbangkan kembali yang berujung tempat penitipan tersebut ditutup.
2.    Tabel Analisis
No
Analisis
Teori
Keterangan
1
Aktor yang terlibat : babysitter
Menurut Charon, 1980: manusia adalah aktor sosial, yang secara konstan berlakon bagi sesamanya; dengan cara itu individu berkomunikasi, mempengaruhi dan memberi kesan pada individu lain
Babysitter melakukan tindakan penganiayaan terhadap bayi sehingga menyebabkan lebam
Aktor yang terlibat :
Ibu korban
Menurut Calhoun et al., 1994 : kekuasaan, kemampuan suatu aktor sosial mengerahkan pihak lain untuk melaksanakan keinginannya, atau menjamin perolehan manfaat dari tindakan pihak lain
Ibu korban melaporkan tindak penganiayaaan kepada Polres Metro Jakarta Pusat dengan tujuan agar pelaku penganiayaan dihukum
2
Tindakan sosial : Penyelidikan yang dilakukan polisi
Menurut Mark Weber, tindakan rasional instrumental merupakan tindakan yang didasarkan pada motif-motif afisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan
Polisi telah memeriksa babysitter, Lisa, nenek korban, petugas sekuriti baby daycare, dan seorang pengasuh. Hal itu bertujuan untuk menemukan pelaku penganiayaan.
Tindakan sosial : Ibu korban melaporkan penganiayaan anaknya kepada polisi
Menurut Mark Weber, tindakan afektif didasarkan pada motif-motif pelampiasan emosi atau perasaan
Ibu korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat setelah menemukan penganiayaan terhadap anaknya
3
Interaksi : Babysitter terhadap bayi
Individu terhadap individu
Babysitter menganiaya bayi
Interaksi : PT Pertamina terhadap Baby Daycare Highreach
Kelompok terhadap kelompok
PT Pertamina menutup Baby Daycare Highreach yang berada dalam naungannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar